1.
Metode-Metode
Pewarnaan
Secara umum, teknik pewarnaan mikroba dapat dikategorikan
menjadi 3 jenis yaitu
·
Pewarnaan sederhana (simple strain) yang bertujuan untuk melihat
bentuk dan morfologi sel
·
Pewarnaan diferensial (differensial strain) terdiri dari
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam yang bertujuan untuk membedakan
jenis-jenis sel melalui perbedaan warna
·
Pewarnaan spesial atau khusus (pecial strain) yang digunakan untuk
mewarnai bagian-bagian tertentu dari sel atau
mikroba yang sukar diwarnai dengan menggunakan teknik pewarnaan
sederhana.
2.
Metode Pewarnaan
Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris
yang digunakan untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok yaitu Gram
positif dan Gram. Prinsip
pewarnaan gram adalah kemampuan dinding sel untuk mengikat zat warna dasar
setelah pencucian dengan alkohol.
atau dicuci dengan alkohol. Pewarnaan gram dilakukan dengan tujuan membedakan
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif berdasarkan perbedaan warnanya
dimana apabila sel mikroba yang merupakan bakteri gram positif akan berwarna ungu dan sel bakteri gram
negatif akan berwarna merah. Pewarnaan gram dilakukan dengan cara pemberian
pewarna primer yaitu kristal violet yang akan memberikan warna metil ungu pada
mikroba, setelah itu pemberian iodin yang berfungsi memperkuat pengikatan warna
oleh sel mikroba, selanjutnya proses dekolorisasi dengan alkohol, dan pemberian
zat warna tandingan menggunakan safranin.
3.
Prosedur
Pewarnaan Gram
-
Kaca preparat disterilkan dengan
alkohol 70% lalu difiksasi
-
Jarum ose dipijarkan kemudian
ditunggu hingga dingin, lalu mikroba diambil dari media lalu diratakkan di atas
kaca preparat
-
Kaca preparat difiksasi
-
Diteteskan Larutan kristal violet sebanyak
+ 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit
-
Kaca preparat dibilas dengan aquades
dan difiksasi
-
Diteteskan larutan iodin dan
dibiarkan selama + 30 detik
-
Kaca preparat dibilas dengan aquades
dan difiksasi
-
Diberi alkohol, lalu dibilas dengan aquades
mengalir dan difiksasi
-
Diberi Larutan safranin diberikan
selama 20 detik
-
Dibilas dengan aquades dan difiksasi
-
Kaca preparat diamati menggunakan
mikroskop
4.
Bakteri Gram
Positif
Bakteri gram
positif merupakan bakteri yang dapat mempertahankan warna metil violet atau
warna ungu. Hal ini disebabkan karena pori-pori dinding sel
bakteri gram positif akan menyempit akibat dekolorisasi
oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna metil ungu. Ciri-ciri
bakteri gram positif yaitu, struktur selnya tebal dan terdiri dari satu lapisan
yaitu peptidoglikan yang tebal, mengandung asam tekoat, lebih resisten terhadap
gangguan fisik, lebih rentan terhadap penicilin, dan mampu menyerap warna metil
ungu. Contoh bakteri gram positif yaitu Lactobacillus
casei, Staphylococcus aureus, Bacullis subtilis,dll.
5.
Bakteri Gram
Negatif
Bakteri gram negatif
adalah bakteri yang tidak dapat mempertahankan zat warna metil ungu namun dapat
mempertahankan warna merah setelah diberi alkohol. Hal ini disebabkan karena
penyusun utama lapisan dinding sel pada bakteri gram negatif adalah lapisan
lipid dimana pada saat diberi alkohol lapisan lipid akan larut dan menyebabkan
pori-pori pada bakteri gram negatif akan membesar, sehingga zat pewarna utama
yaitu kristal violet yang telah diserap akan dilepaskan dan sel mikroba hanya
dapat menyerap zat warna kedua yaitu safranin. Ciri-ciri bakteri gram negatif
yaitu, struktur selnya tipis dan terdiri dari tiga lapisan yaitu
lipoporisakarida atau lipid, protein, dan peptidoglikan yang tipis, tidak
mengandung asam tekoat, kurang resisten terhadap gangguan fisik, kurang rentan
terhadap penicilin, dan tidak dapat menyerap warna metil ungu. Contoh bakteri
gram negatif yaitu E. Coli, Pseudomonas, dll.
6.
Kristal Violet
Gambar 01. Kristal violet
Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan gram sekaligus pewarna primer
atau pewarna utama pada pewarnaan gram
adalah kristal
violet. Senyawa penyusun kristal violet yaitu etil alkohol, amonium oksalat, dan
aquades. Pemberian kristal violet akan membentuk ikatan kompleks mg-Ribonucleid
acid- crystal violet yang tidak luntur dengan alkohol. Mekanisme kerja kristal
violet dalam pewarnaan gram yaitu memberikan warna metil ungu pada mikroba baik
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
7.
Safranin
Gambar 02. Safranin
Zat warna yang
digunakan dalam pewarnaan gram sebagai pewarna sekunder adalah Safranin. Zat
warna ini akan memberikan warna merah pada mikroba yang kehilangan warna
setelah diberi alkohol. Senyawa penyusun safranin yaitu safranin O, etil
alkohol, dan aquades. Mekanisme kerja safranin berbeda pada bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif, dimana penambahan safranin tidak menyebabkan perubahan warna pada bakteri gram
positif, karena persenyawaan kompleks kristal violet dan iodin tetap terikat
pada dinding sel sehingga menyebabkan warna merah muda safranin tertutupi oleh
ungu gelap yang diserap sebelumnya oleh bakteri gram positif. Sedangkan pada bakteri gram negatif, penambahan safranin
akan menyebabkan sel bakteri berwarna merah, karena persenyawaan kompleks
kristal violet dan iodin larut ketika pemberian alkohol sehingga dinding sel
hanya mengikat zat warna kedua.
8.
Alkohol
Gambar 03. Alkohol
Proses
dekolorisasi atau pelunturan zat warna dalam pewarnaan gram dilakukan
menggunakan alkohol. Namun, penggunaan alkohol pada bakteri gram negatif dan
bakteri gram positif akan memberikan hasil yang berbeda mikroorganisme akan tetap berwarna ungu atau menjadi tidak
berwarna.
Hal ini dikarenakan pada bakteri gram positif alkohol akan menyebabkan dinding
sel menjadi keras dan kaku serta pori-pori sel mikroba mengecil dan menyababkan
sel mikroba dapat mempertahankan berwarna ungu dari kristal violet. Sementara
itu, pada bakteri gram negatif alkohol akan melarutkan zat lipid yang merupakan
penyusun dinding sel bakteri gram negatif dan menyebabkan pori-pori sel
membesar sehingga zat warna yang telah diserap sel akan keluar.
9.
Aquades
Gambar
04. Aquades
Proses
menghilangkan kelebihan zat warna pada mikroorganisme target setelah diberi zat
pewarna seperti kristal violet, safranin, dan iodin dilakukan dengan aquades. Hal
tersebut dilakukan agar zat warna yang ada disekitar mikroorganisme target
dapat dihilangkan sehingga tidak menggaggu proses pengamatan. Selain untuk
menghilangkan kelebihan warna, aquades juga berfungsi untuk mengatur tingkat
ketebalan sel mikroba yang dioleskan pada kaca preparat dengan cara
pengenceran.
10.
Iodin
Gambar
05. Iodin
Proses
pengikatan warna oleh sel mikroba dalam pewarnaan gram dilakukan menggunakan
larutan lugol atau iodin. Larutan iodin tersusun dari iodium, kalium iodida,
dan aquadest. Bakteri gram positif yang
diberi iodin akan berwarna ungu karena sel bakteri akan mengikat kompleks zat
warna kristal ungu iodin dan terperangkap antara dinding sel dan membran
sitoplasma mikroba sehingga mampu meningkatkan afinitas pengikatan zat warna
oleh mikroba.
11. Fiksasi
Fiksasi merupakan
suatu proses dalam metode pewarnaan gram yang bertujuan untuk merekatkan sel
mikroba pada kaca preparat, mempertahan atau meminimalisasi perubahan bentuk,
ukuran, dan struktur sel dan jaringan,
meningkatkan afinitas atau daya ikat zat warna, memperkuat sel-sel mikroba, dan mencegah
otolisis sel atau pecahnya sel yang diakibatkan oleh enzim-enzim yang
terkandung dalam mikroba. Fiksasi dapat dilakukan dengan
cara memanaskan preparat yang telah diberi kultur mikroba menggunakan bunsen.
Sumber:
Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan.
Jakarta.
Gunarso, Wisnu. 1989. Bahan
Pengajaran Mikroteknik. Institiut Pertanian Bogor. Bogor.
Karmana, Oman. 2008. Biologi. PT Grafindo Media Pratama. Jakarta.
Pratiwi, S.T. 2008. Mikrobiologi Farmasi.
Erlangga. Bandung.
Riswani. 2010.
“Strategi dan Manajemen Pengelolaan Cadangan Pangan
Nasional”. Prosiding
Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010. ISBN 978-602-98295-0-1.
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 1994. Mikrobiologi
Kedokteran. Edisi Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta.
Wahyuningsih.
2008. Pengecetan Gram. Universitas
Jendral Soedirman. Purwokerto.
Waluyo, L. 2008. Teknik
dan Metode dalam Mikrobiologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar